Lapangan Bukit Tua, WK Ketapang II, merupakan lapangan minyak lepas pantai yang juga menghasilkan gas terasosiasi, berada 35 km di sebelah utara Pulau Madura dengan kedalaman air ± 57m. Proyek pengembangan Lapangan Bukit Tua Fase-2B masuk dalam rencana pengembangan lanjutan (Plan of Future Development/ POFD) Lapangan Bukit Tua yang disetujui pada bulan Mei 2017. Sesuai POFD, proyek ini bertujuan untuk memonetisasi cadangan hidrokarbon yang terdiri dari cadangan minyak sekitar 20 MMstb dan gas sebesar 45 Bscf.
Ruang lingkup pengembangan Fase-2B ini adalah pembangunan 1 wellhead platform baru (BTJT-B) berikut fasilitas produksi dan utilities-nya dengan konsep normally unmanned, pembangunan pipa penyalur hidrokarbon dari sumur-sumur di platform BTJT-B ke platform yang sudah ada (BTJT-A), termasuk pembangunan pipa gas lift, untuk pengeboran 6 sumur pengembangan. Sampai akhir tahun 2018, proyek ini masih dalam tahap FEED. Sedangkan, untuk proyek pengembangan Lapangan Bukit Tua Fase-3 masuk dalam POD Kujung Gas yang disetujui Maret 2018 dengan lingkup kerja melakukan modifikasi pada wellhead platform BTJT-A (extention platform) untuk melakukan pengeboran 3 sumur pengembangan.
Pada tahun 2018, pengembangan lapangan Fase-3 ini sedang melaksanakan FEED dan direncanakan selesai pada Januari 2019. Gas yang dihasilkan akan dijual di Onshore Receiving Facility (ORF) yang terletak di Maspion Industrial Estate – Gresik berjarak ± 110 km dari Lapangan Bukit Tua, dengan pengguna akhir adalah PT Pembangkit Jawa Bali yang akan digunakan untuk kelistrikan.