Pertamina berencana merestrukturisasi puluhan anak perusahaan menjadi lima sub-holding untuk hulu, pemurnian, pembangkit listrik, gas dan perdagangan, guna meningkatkan efisiensi. PGN sub-holding gas sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Belum jelas unit bisnis mana yang akan dicantumkan akhir tahun ini, namun Managing Director NOC Nicke Widyawati sebelumnya sudah mengisyaratkan bahwa unit hulu Pertamina EP akan menjadi anak usaha berikutnya yang akan melakukan penawaran umum perdana (IPO).
Ia mengatakan tujuan IPO adalah untuk meningkatkan transparansi, karena akan dibutuhkan lebih banyak pelaporan keuangan publik, serta untuk menggenjot dana untuk rencana investasi Pertamina.
Perseroan membukukan laba bersih US $ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun pada 2020. Widyawati yakin NOC akan menggandakan laba bersih pada 2021, karena kenaikan harga minyak, ditambah dengan peningkatan produksi dan penjualan.
Dia mengatakan perseroan sedang bekerja keras untuk meningkatkan produktivitas operasi hulu dan hilirnya. Pertamina memangkas biaya operasional hingga 30% dan memprioritaskan anggaran investasinya.
