Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas menyetujui rencana tahap selanjutnya dari proyek LNG Tangguh, yaitu pengembangan Lapangan Ubadari dan Vorwata Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Papua Barat.
Executive Vice President Gas & Low Carbon Energy Dev Sanyal menjelaskan, pihaknya memperkirakan ada potensi tambahan gas sebesar 1,3 triliun kaki kubik (Tcf) dari CCUS Lapangan Ubadari dan Vorwata. Pengembangan lapangan Ubadari merupakan langkah akselerasi setelah melalui program appraisal yang sukses dan akan diproduksi melalui instalasi tanpa awak yang dihubungkan oleh pipa lepas pantai ke fasilitas liquefied natural gas (LNG) Tangguh.
Sementara itu, pengembangan Vorwata CCUS akan menginjeksikan kembali sekitar 25 juta ton CO2 ke dalam reservoir Vorwata untuk mengurangi sebagian besar emisi karbon dan memberikan tambahan produksi gas melalui peningkatan gas recovery (EGR).
Injeksi CO2 ini akan mengurangi hingga 90 persen CO2 dari reservoir yang saat ini dilepaskan ke udara, atau hampir setengah dari emisi Tangguh LNG. “Perkembangan ini menunjukkan bahwa Tangguh merupakan proyek strategis dalam portofolio BP. Ubadari merupakan wujud nyata dari fokus kami pada pengembangan gas, sedangkan proyek Vorwata CCUS-EGR akan menjadi tonggak penting bagi BP untuk dapat berkontribusi pada tujuan pengurangan emisi,” katanya seperti dikutip dalam siaran pers, Senin. (30/8/2021).
Sementara itu, Regional President BP Regional Asia Pacific Nader Zaki mengatakan front-end engineering and design (FEED) untuk Lapangan Ubadari dan Vorwata CCUS akan dimulai pada pertengahan 2022. Tahapan ini akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari SKK Migas dan mitra Tangguh dengan perkiraan penyelesaian pekerjaan. pada tahun 2026 setelah keputusan investasi final. “Persetujuan rencana pengembangan lapangan Ubadari dan Vorwata CCUS merupakan bentuk kepercayaan terhadap proyek LNG Tangguh dan juga sebagai bentuk komitmen berkelanjutan kami untuk berinvestasi di Indonesia,” jelasnya.